Bingkai Dalam Kata

 

Bingkai Dalam Kata

Oleh : Maria Yohana Juita


Pengalaman akan terasa hidup saat kita mampu mencoretnya di atas lembaran meski akan ada saatnya lembaran itu akan rapuh dan terlihat usang namun maknanya akan terus hidup menyelimuti setiap nyatanya lehidupan.

Aku hanyalah seorang pecinta syair yang mencoba keras merangkai kata dengan ulasan yang terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk orang memknainya. Aku hanyalah memiliki impian yang sederhana yang mungkin terlihat kuno bagi orang yang katanya hanya ingin terlihat keren. Tak apalah itu bukan masalahkan untuk aku terus mewarnai kehidupanku dengan sedikit syair yang aku petik dari pengalaman pribadi dan kenyataan yang menjadi realita kehidupan sekitar. Aku hanya memiliki impian kecil saat aku berkisah melalui syairku mereka bisa membacanya dan memaknyai dengan jelas.

Inilah sepenggalan kisah yang menarik dan membuat saya terinpirasi dari pengalaman seorang sahabat. Ceritanya saya dapat saat dia membiarkan kesempatan untuk kami bertemu sapa saat itu. Dia memintaku untuk menulisnya menggunakan setiap syair yang aku rangkai.

Perjalanan aku lalui dengan seuntai harapan yang mulai tumbuh  dan mekar di tengah kebisingan yang riuh.

Mulai dari langkah pertama dengan pijakan yang sedikit keraguan. Entah apa yang akan kulalui saat setapak terbentang jauh dan luas tak berbatas. Menyadari setiap hempasan kaki yang meninggalkan jejak arti petualang yang akan menjadi saksi dari proses yang ada.

Begitu banyak sindiran terlihat jelas meski terkadang sangat menggubris di setiap keheningan. Rasanya ingin menyerah dan meninggalkannya lalu berbalik arah. Sungguh tak mudah untuk dilalui bahkan sanggat sulit untuk dihindari.

Pilihan begitu buntu membuatku harus terpincang mengguncang jiwa yang meronta tak karuan.

Hari ini aku berdiri dengan kaki yang sedikit kaku. Kedua kaki yang sedikit letih menyaksikan perjalanan yang menjadi singga sana impian. Aku bisa bukan kerena aku kuat melainkan aku mampu berjalan bersama-Nya.

Untuk setiap pijakan dan hentakan dari lorong dan setapak kembaliku bersyukur menikmatinya seraya menyapa-Nya di setiap kubersimpuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Sertakan Dalam Doa

Kamu Pun Mampu